AKADEMI IMIGRASI

AIM adalah pendidikan kedinasan yang setara DIII dibawah Depkehham RI. AIM didirikan pada tahun 1962 dan sempat terhenti selama 23 tahun yang kemudian difungsikan kembali pada tahun 2000.AIM mendidik lulusan SMU dan yang sederajat untuk menjadi "pengawal pintu gerbang negara".

Syarat Pendaftaran
1. Lulusan SMU sederajat.
2. WNI umur min. 18 tahun max. 22 tahun pada tanggal yang ditentukan kemudian.
3. Tinggi min. 170 cm (pria) 160 cm (wanita) berat badan seimbang.
4. Rata-rata nilai NEM 6, rata-rata STTB 7, nilai Bahasa Inggris di rapot terakhir min. 7.
5. Tidak berkacamata, tidak buta warna, sehat jasmani dan rohani.
6. Tidak ada tato, bekas tato, tidak ada tindikan, dan bekas tindikan (pria).
7. SKKB dari kepolisian.
8. Surat keterangan belum menikah dari kelurahan.
9. Bebas HIV, Narkoba (hasil lab.).
10. Berparu-paru sehat (hasil rontgen).
11. Mempunyai sertifikat komputer dan bahasa inggris.

Pendidikan
Pendidikan dilaksanakan selama 3 tahun yang diawali Pendidikan Dasar Kemiliteran di Bumi Marinir Cilandak selama 3 minggu yang dilanjutkan dengan masa basis yaitu persiapan dan pengenalan kehidupan Taruna kepada Calon Taruna di Kampus Pengayoman selama 3 bulan. Seluruh Taruna diasramakan dengan fasilitas yang disediakan sebagai saran kegiatan para Taruna. Pada setiap akhir semester dilaksanakan PKL di kantor-kantor Imigrasi dan Unit Pelaksana Teknis.

Ujian Penyaringan
Ujian dilakukan dengan menggunakan sistem gugur yang meliputi :
1. Tes administrasi.
2. Tes akademis.
3. Tes kesehatan dan jasmani (Samapta).
4. Psikotest.
5. Tes Komputer dan Bahasa Inggris.
6. Wawancara.
7. Pantukhir.

Praktek Kerja
Praktek dilaksanakan dalam 3 tahap :
Tahap I : Praktek Pengenalan Lapangan (PPL) dilakukan pada akhir semester 2.
Tahap II : Praktek Kerja Lapangan (PKL) dilaksanakan pada akhir semester 4.
Tahap III : Kuliah Kerja Nyata (KKN) Dilaksanakan pada akhir semester 6.


aku sebagai penulis sangat berharap menjadi seorang taruna akademi imigrasi, akan tetapi Allah berkehendak lain, sebuah kecelakaan mengubah jalan hidupku sehingga aku sekarang menempuh pendidikan di Pendidikan Guru Sekolah Dasar di Universitas Negeri Semarang, menjadi taruna menurutku adalh kebanggaan yang kuidam-idamkan , apalagi bila setelah lulus kita akan menjadi pengawal gerbang negara, suatu pengabdian yang akan menbawaju menjadi abdi negara yang baik , tapi impian itu sudah tidak bisa aku wujudkan , dan menjadi seorang guru tidaklah buruk, abdi negara tanpa tanda jasa, go Akademi Imigrasi sebagai Instansi tercita-cita dan Go unnes PGSD sebagai Almamater ku sekarang

Komentar

Postingan Populer